Minggu, 08 Januari 2017

Bisnis Internasional

Bisnis Internasional
Wicaksono Bagus Kurniawan
27216621
IT-022234

            Penulisan ini dibuat untuk mendapatkan pengetahuan tentang Bisnis Internasional yang merupakan salah satu materi dalam mata kuliah Pengantar Bisnis. Penulisan ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mampu mengidentifikasi strategi bisnis yang digunakan dalam bisnis internasional. Penulisan ini akan membahas tentang hakikat, alasan, tahap-tahap, hambatan bisnis internasional dan perusahaan multinasional. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan mencari referensi dari media internet berdasarkan dari sumber yang terpercaya.

1. Hakikat Bisnis Internasional
Bisnis merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mendatangkan keuntungan dari segi materi, namun tidak hanya itu bisnis juga dilakukan dengan tujuan mendapat keuntungan dari segi lainnya, misalkan kepercayaan, kepuasan diri, aktualisasi diri dan sebagainya. Sedangkan internasional merupakan suatu cakupan yang tidak hanya terbatas pada satu daerah atau satu negara saja. dalam internasional melibatkan semua negara, tidak hanya satu atau dua negara tetapi juga banyak negara di setiap penjuru benua.
Bisnis Internasional, yaitu suatu yang dilakukan tidak hanya di dalam negeri saja tetapi dengan melibatkan banyak orang diberbagai negara. Ini artinya segala bentuk bisnis yang dilakukannya melewati kegiatan-kegiatan yang ada di batas negara. Proses bisnis yang dilakukannyapun tidak terbatas hanya kepada penjualan berupa barang-barang saja, tetapi lebih dari itu terdapat pula jenis industri jasa, periklanan, perbankan, komunikasi, transportasi dan lain sebagainya. 
a.    Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar negara (balance of tread).Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of paymnets). Jika neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara mengalami pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
b.    Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri.Dalam hal ini maka pengusaha akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan dapat berupa barang dan/ atau jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:
·         Licencing
·         Franchising
·         Management Contracting
·         Marketing in Home Country by Host Country
·         Joint Venturing
·         Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut fee. Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan pengirim (Host Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dianggap sama, padahal berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif, lebih progresif dibandingkan perdagangan internasional.

2. Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional
1. Spesialisasi antarbangsa-bangsa : Dalam hubungan dengan keungulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memprodukan suatu komoditi yang strategi yaitu:
a.    Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling paling. 
b.    Menitikberatkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara negara-negara yang lain. 
c.    Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi. 
KONSEP KEUNGULAN ABSOLUT Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. 
KONSEP KEUNGGULAN KOMPARATIF : Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis internasional. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu: 
a.    Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah. 
b.    Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal. 
c.    Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik. 
d.    Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang lebih baik. 
e.    Tersediannya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi. 
2. Pertimbangan Pengembangan Bisnis : Pertimbangan yang mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun kebisnis internasional yaitu: 
a.    Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan. 
b.    Produk tersebut didalam negeri sudah mengalami tingkat kejenuhan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahap penurunan (decline phase), Persaingan. 
c.    Mengembangkan pasar baru (keluar negeri) 
d.    Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestik. 

3. Tahap-tahap Dalam Memasuki Bisnis Internasional
  Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut: 
       1. Ekspor Insidentil. 
       2. Ekspor Aktif. 
       3. Penjualan Lisensi. 
       4. Franchising. 
       5. Pemasaran diluar Negeri 
       6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri 

1.    EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENTAL EXPORT) 
Dalam rangka untuk masuk kedalam dunia bisnis internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. 
2.    EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT) 
Tahap ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. 
3.    PENJUALAN LISENSI (LICENSING) 
Tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. 
4.    FRANCHISING 
Tahap berikutnya mrupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangannya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya. Dan lain-lain. Bentuk Franchise yang pada saat ini populer dinegara kita dan juga dinegara lain yaitu: 
a.    Manajemen sistem yang sudah teruji. 
b.    Memiliki nama yang sudah terkenal dan populer. 
c.    Performance Record yang sudah mapan untuk alat penilaian. 
Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
a.    Biaya tinggi untuk mendapatkan Franchise. 
b.    Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Franchitor. 
c.    Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain. 
5.    PEMASARAN DI LUAR NEGERI 
 Bentuk ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu dinegara asing (Home Country). 
6.    PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGERI (TOTAL INTERNASIONAL BUSINNES) 
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “ produksi dan pemasaran luar negeri “ Tahap ini juga disebut sebagai “ Total Internaional Business” Bentuk inilah yang menimbulkan MNC atau Multy National Corporation yaitu perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya lalu melakukan prosese produksi di Negeri itu, kemudian menjual hasil produksinya itu di Negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi Negara sedang berkembang karena dalam bentuk ini Negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya Negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.

4. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi hambatan dalam melakukan perdagangan internasional. Faktor-faktor penghambat perdagangan internasional adalah sebagai berikut :
1.    Tidak Amannya Suatu Negara. Amannya suatu negara merupakan pertimbangan terjadinya perdagangan internasional . Jika negara memiliki kondisi yang aman maka para pedagang akan mendekat namun jika tidak maka pedagang akan beralih ke negara yang lebih aman. Faktor keamanan yang memengaruhi para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional
2.    Kebijakan Ekonomi Internasional oleh Pemerintah. Beberapa kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
3.    Tidak Stabilnya Kurs Mata Uang Asing. Kurs mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan dalam  menentukan harga valuta asing. Kesulitan dari hal tersebut berdampak pula terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan.

5. Perusahaan Multinasional
Suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional melakukan operasinya di beberapa negara, biasa di sebut Multinasional Corporations. Era globalisasi yang melanda dunia dimana dalam kondisi tidak ada satu Negara akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan negara lain, sehingga dengan cara cepat dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap negara di dunia. Seolah olah tidak ada batas – batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kebutuhan akan barang – barang konsumsi atau kehidupan sehari – hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kecenderungan untuk adanya kesamaan yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara internasional perusahaan yang akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang – barang yang paling murah kemudian dipasarkan keseluruh penjuru dunia sehingga akan lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Adanya batasan – batasan ekspor impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksi barang di negeri sendiri dan menjual di negeri luar. Dengan cara itu pembatasan ekspor – impor tidak berlaku lagi baginya.

Kesimpulan
            Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Bisnis Internasional mencakup perdagangan internasional, pemanufakturan antar negara juga industri jasa di berbagai bidang. Selain adanya kegiatan-kegiatan dalam proses transaksi antar negara, dalam bisnis internasional juga dikenal jenis perusahaan yang turut mendukung akan kelancaran bisnis tersebut. Contoh perusahaan ini adalah perusahaan multinasional yang merupakan sebuah perusahaan dengan mempunyai cabang di banyak negara.

REFERENSI


1 komentar: