Manajemen Keuangan Perusahaan
~ Wicaksono Bagus Kurniawan ~
27216621
IT-022234
Penulisan ini dibuat untuk
mendapatkan pengetahuan tentang Manajemen Keuangan Perusahaan yang merupakan
salah satu materi dalam mata kuliah Pengantar Bisnis. Penulisan ini
dibuat dengan tujuan agar pembaca dapat menganalisis dan merencanakan keuangan
perusahaan dalam menentukan investasi yang akan digunakan dalam perusahaan. Penulisan
ini akan membahas tentang peran dan tanggung jawab manajer keuangan dan juga
perencanaan keuangan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan
mencari referensi dari media internet berdasarkan sumber terpercaya.
1. Peran dan Tanggung Jawab
Manajer Keuangan
Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja,
menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk
mencapai tujuan utama perusahaan.
Tugas dari manajer keuangan tersebut sangat vital dalam mengatur
keuangan suatu perusahaan, mungkin tanpa seorang manajer keuangan anda akan
kesulitan dalam mengatur semua kebutuhan yang harus disiapkan saat ini maupun
kebutuhan yang akan digunakan perusahaan dalam jangka panjang maupun jangka
pendek. Manajer keuangan adalah seseorang yang memiliki hak untuk pengambilan
keputusan yang vital dalam suatu perusahaan. Keputusan tersebut menyangkut
semua hal yang berhubungan dengan pemasukan dan pengeluaran keuangan dalam
perusahaan. Keputusan yang dilakukan oleh manajer keuangan biasanya menyangkut
kelangsungan hidup perusahaan untuk saat itu maupun dalam jangka panjang.
1.1 Penganggaran Modal
Istilah penganggaran modal digunakan untuk
melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti
untuk pembelian equipment baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk
memodernisasi fasilitas perusahaan.
Penganggaran Modal sebagai Suatu Konsep Investasi. Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran
modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan
harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang. Investasi
membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka
waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
1.2 Penggolongan
Investasi Aktiva Tetap dan Pemilihan Alternatif
Aktiva tetap / aktiva tidak lancar (fixed
assets) dalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih
dari satu periode akuntansi) Aktiva tersebut digunakan sendiri dalam kegiatan
normal perusahaan serta mempunyai nilai material.
Aktiva tetap terdiri sbb :
- · Tanah
- · Gedung atau bangunan
- · Mesin-mesin
- · Kendaraan
- · Peralatan
1.3 Metode Penilaian Investasi
Pada umumnya ada
beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian
investasi. Metode tersebut antara lain:
·
Metode average rate
of return.
·
Metode payback.
·
Metode net present
value (NPV).
·
Metode internal rate
of return (IRR).
·
Metode profitability
index.
1.4 Arus Kas Masuk
Arus kas yang masuk dari penjualan barang dan
jasa, pendapatan dividen, pendapatan bunga, dan penerimaan operasi lainnya. Arus
kas terdiri dari dua jenis yaitu :
- Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental cash flow dibagi menjadi dua yaitu cash inflow / pendapatan dan cash outflow / pengeluaran.
- Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya
1.5 Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa
tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang
digunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total atau average
investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam prosentase. Angka ini
kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan. Metode ini tidak digunakan karena
mengabaikan konsep nilai waktu uang. Konsep laba yang digunakan adalah konsep
akuntansi dan bukan kas, padahal kas adalah hal yang sangat penting.
1.6 Metode Masa Pengembalian Investasi
Metode ini mencoba mengukur
seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah
aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan
periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka
pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari
perusahaan-perusahaan yang sejenis. Kalau periode payback ini lebih pendek
daripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau
lebih lama proyek ditolak.
1.7 Metode Net Present Value
Metode ini menghitung
selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di
masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan
tingkat bunga yang dianggap relevan. Ada beberapa konsep menghitung bunga yang
dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga
pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan
ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan
pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan
aliran kas).
1.8 Metode Profitability Index
Metode ini menghitung
perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau profitability index (PI)-nya
lebih besar 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dikatakan
tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka metode ini perlu menentukan
terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
1.9 Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung
tingkat bunga yang menyatakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga
ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan (tingkat keuntungan yang
disyaratkan), maka investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil
dikatakan merugikan.
2. Perencanaan Keuangan
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai
aktivitas operasional kelangsungan hidup usahanya. Kebutuhan dana yang
diperlukan perusahaan akan semakin banyak seiring dengan pertumbuhan kegiatan
bisnisnya.
Alasannya
antara lain :
- Pertama,perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk pengembangan usahanya.
- Kedua, perusahaan itu memiliki utang yang telah jatuh tempo, sehingga perlu mencari dana segar untuk membayarnya.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa peran manajer keuangan dalam suatu perusahaan sangatlah vital. Perusahaan
harus mempunyai manajemen keuangan yang baik agar dapat mengelola
keuangan perusahaan tersebut. Keputusan seorang manajer keuangan akan
mempengaruhi pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Keputusan ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar