Senin, 24 Oktober 2016

Manajemen dan Organisasi (Pengantar Bisnis)

Manajemen dan Organisasi
Wicaksono Bagus Kurniawan
27216621
IT-022234

              Penulisan ini dibuat untuk mendapatkan pengetahuan tentang manajemen dan organisasi yang merupakan bagian dari mata kuliah pengantar bisnis. Penulis berharap dalam penulisan ini pembaca dapat memahami peran, fungsi dan proses manajemen yang akan diterapkan dalam organisasi secara umum. Penulisan ini akan membahas pengertian, peran, fungsi, ciri-ciri manajemen dan organisasi. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan mencari materi media internet bukan dari blog orang lain.

1.Manajemen
     1.1 Pengertian dan Peranan Manajemen
          Istilah manajemen pasti sudah terbiasa terdengar, terutama bagi mereka yang bekerja di dalam suatu perusahaan, setiap divisi pasti dipimpin oleh seorang manajer atau unit head hingga top level manajemen. Definisi Manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), dan mengelola (Controlling) sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen :

1. Peran Interpersonal
    Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.

2. Peran Informasi
    Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.

3. Peran Pengambil Keputusan
    Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

       1.2 Latar Belakang Sejarah Manajemen
             Manajemen sudah dipraktikan sejak lama. Bukti adanya praktik-praktik manajemen adalah pembangunan piramida di Mesir serta pembangunan tembok cina merupakan bukti nyata bahwa proyek-proyek yang ukurannya luar biasa besar ,yang menggunakan puluhan ribu manusia ,telah dilaksanakan jauh sebelum zaman modern.Lalu contoh manajemen lainnya adalah pada era 1400-an, di Venesia, Italia, adanya pusat perdagangan di Benua Eropa. Ada dua peristiwa bersejarah yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan sejarah manajemen, yaitu pada tahun 1776, dimana Adam Smith menerbitkan bukunya yang berjudul The Wealth of Nations, dimana dalam bukunya ia menggagas manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dan organisasi dari penerapan pembagian kerja (division of labor). Peristiwa yang kedua yaitu, revolusi industri di Prancis yang terjadi sekitar abad 18, dimana peran tenaga mesin telah menggantikan tenaga manusia.

       1.3 Fungsi dan Proses Manajemen
             Funsi manajemen 
             Empat fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
    Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
> Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
> Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
> Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
> Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
> Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
> Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
    Fungsi ini mencakup, apa yang harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, siapa yang harus melakukannya, dan siapa kepada siapa harus melapor.

3. Pengarahan (Actuating)
    Actuating atau tahap pelaksanaan merupakan penerapan atau implementasi dari rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan. Actuating merupakan langkah-langkah pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership). Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

4. Pengawasan (Controlling)
    Fungsi ini menjamin sesuatu berjalan sesuai dengan semestinya, dengan cara memantau dan menilai kinerja dengan membandingkan kinerja aktual dengan sasaran yang telah ditetapkan.

         Proses manajemen adalah serangkaian kegiatan dan keputusan seorang manajer sewaktu merancang, mengatur, mengorganisasi, memimpin, atau melaksanakan kegiatan usaha dan mengendalikan usahanya.

      1.4 Ciri-Ciri Manajemen Profesional
               Definisi sederhana tentang profesional dapat diberlakukan pada profesi manajer. Pertama, seorang manajer profesional adalah seorang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan manajer amatiran atau bekerja sambilan. Kedua, seorang manajer profesional tentunya diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya layaknya seorang profesional dalam bidang lainnya dan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk mencapai keberhasilannya.
              Manajer yang professional adalah manajer yang mampu untuk menciptakan atau membuat kedua belah pihak menjadi senang, bahagia dan bangga.
CIRI-CIRI MANAJER PROFESIONAL
1. Menyenangkan
2. Membahagiakan
3. Membanggakan
4. Memiliki Hi Tech ( High Technology)
5. Memiliki Hi Touch (High Touch)


     1.5 Keterampilan Manajemen Yang Dibutuhkan
           Keterampilan yang dibutuhkan manajer pada setiap tingkatannya.Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

1. Conceptional Skill (Keterampilan Konseptual)
           Keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan haruslah dimiliki oleh manajer tingkat atas (top manager) demi kemajuan organisasi. Kemudian, ide atau gagasan tersebut haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan konsep atau gagasannya tersebut. Keterampilan konsepsional ini juga merupakan keterampilan untuk membuat rencana kerja, karena proses penjabaran ide ini biasanya juga disebut dengan proses perencanaan atau planning.

2. Humanity Skill (Keterampilan untuk Berhubungan dengan Orang Lain)
          Manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berhubungan dengan orang lain atau keterampilan dalam berkomunikasi. Manajer harus bisa menciptakan komunikasi yang persuasif terhadap bawahan yang dipimpinnya. Karyawan akan merasa dihargai dan selanjutnya akan bersikap lebih terbuka dengan komunikasi yang persuasif dan bersahabat dari atasannya. Keterampilan berkomunikasi ini sangatlah diperlukan oleh tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.

3. Technical Skill (Keterampilan Teknis)
         Keterampilan teknis merupakan bekal wajib bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini adalah kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya penggunaan komputer, perbaikan mesin, akuntansi, dan lain-lain.


2. Organisasi 
        2.1  Definisi Organisasi
                   Organisasi merupakan sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :

  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
  • Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

           2.2 Pentingnya Mengenal Organisasi 

                  Kepribadian seseorang tidak bisa dibentuk oleh pendidikan formal. Setidaknya, hal itulah yang di yakini oleh mereka yang telah merasakan manfaat berorganisasi. Berorganisasi sama dengan mendidik kita untuk jadi makhluk sosial. Dengan berorganisasi, kita diajari cara menghargai pendapat dan perbedaan serta cara memimpin yang baik. Organisasi memiliki jiwa, karakter, jati diri, sejarah, kisah, suka, sedih, cita-cita, harapan dan lain-lain. Ada beberapa hal yang harus kita sadari dalam berorganisasi. Bahwa organisasi ini milik banyak orang, semua anggota, bukan milik pengurus atau ketua. Sedemikian banyak orang yang memiliki karakter, sifat, bahasa, kebiasaan yang berbeda memberi kita kesempatan belajar jenis-jenis manusia.
                   Jangan berpikir kalau hanya ikut-ikutan saja dalam mengikuti suatu organisasi kita langsung mempunyai kepribadian yang bagus. Karena dalam pembentukan kepribadian itu butuh proses. Apabila kita dalam organisasi tersebut sangat berperan dalam kegitan dan mempunyai tujuan yang jelas serta memiliki benih sifat kepemimpinan, tanggung jawab, bijaksana, dan sebagainya untuk mengikuti suatu organisasi dengan harapan dapat mengembangkan sifat-sifat tersebut sehingga terbentuklah kepribadian yang baik.

           2.3 Bentuk-bentuk Organisasi
                 Bentuk-bentuk organisasi terbagi kebanyak dalam bentuk tergantung dari sisi mana meninjau organisasi itu. Bentuk organisasi antara lain :
1. Ditinjau dari jumlah pucuk pimpinan
  • Bentuk Organisasi tunggal : Organisasi yang pucuk pimpinannya ada ditangan seorang. Sebutan jabatan untuk bentuk tunggal antara lain : Presiden, Direktur, Kepala, dsb.
  • Bentuk Organisasi Jamak : Organisasi yang pucuk pimpinannya ada di tangan beberapa orang atau kesatuan. Sebutan jabatan untuk bentuk jamak antara lain : Presidium, Direksi, Direktorium, Dewan, dsb.
2. Ditinjau dari pola hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan tanggung jawab
1. Bentuk Organisasi Garis
            Bentuk ini merupakan nbentuk organisasi paling tua dan paling sederhana. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol. Biasa juga disebut dengan organisasi militer dimana cirinya adalah struktur organisasi ini relatif kecil, jumlah karyawan yang relatif sedikit, saling kenal, dan spesialisai kerja yang belum begitu rumit dan tinggi.

Kebaikannya :
1. Kesatuan komado terjamin baik karena pimpinan berada pada satu tangan.
2. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit.
3. Rasa solidaritas dianatara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.


Keburukannya :
1. Seluruh organisasi tergantung pada satu pimpinan (satu orang) dimana bila pimpinan tersebut berhalangan maka organisasi tersebut akan mandek atau hancur.
2. Ada kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

2. Bentuk Organisasi Fungsional
            Bentuk ini merupakan bentuk dimana sebagian atau segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap pimpinan berwenang memberikan komando pada bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.
Kebaikannya :
1. Pembidangan tugas-tugas jelas.
2. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
3. Digunakannya tenga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsinya.

Keburukannya :
1. Karena adanya spesialisasi kerja maka akan sulit untuk mengadakan tour of duty.
2. Karyawan lebih mementingkan bidangnya sehingga sukar untuk melaksanakan koordinasi.

3. Bentuk Organisasi Garis dan Staff
            Bentuk ini umumnya dianut oleh organisasi besar, daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.
Kebaikannya :
1. Dapat digunakan pada setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, luas organisasinya,dan kompleksitas susunan organisasinya.
2. Pengambilan keputusan lebih mudah karena adanya dukungan dari staf ahli.
3. Perwujudan “the right man in the right place”lebih mudah terlaksana.

Keburukannya :
1. Sesama karyawan dapat terjadi tidak saling mengenal, solidaritas sulit terbangun
2. Karena susunan organisasinya yang koompleksitas, maka kesulitannya adalah dalam bidang koordinasi antar divisi atau departemen.

4. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
             Bentuk ini merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staff. Adapun kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini adalah juga merupakan kombinasi dari bentuk diatas.

            2.4 Prinsip-prinsip Organisasi
                  Dalam Pelaksanaan organisasi harus berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi,. Dimana dalam prinsip tersebut dapat membentuk sebuah organisasi yang baik serta jelas dalam menjalan tugas-tugasnya. Berikut adalah beberapa prinsip organisasi : 
• Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.

• Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.

• Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.

• Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.

• Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.

• Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.

• Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.

            2.5 Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi 
                  Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi sangat berhubungan dengan para anggotanya. Sebab keberhasilan organisasi karena adanya kerja sama yang baik antara anggota dalam suatu organisasi, sehingga tercipta keberhasilan di dalam organisasi tersebut. Sebab kegagalan organisasi adalah adanya faktor intern dalam organisasi tersebut yang kurang terkordinasi dengan baik.

Kesimpulan
                   Dari Penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen mempunyai peran, fungsi, proses, serta keterampilan yang dibutuhkan dalam suatu organisasi. Dalam membuat suatu organisasi otomatis di dalam organisasi tersebut akan terbentuk suatu manajemen. Organisasi akan saling berkaitan dengan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.



REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar