Bisnis Internasional
Wicaksono Bagus Kurniawan
27216621
IT-022234
Penulisan ini dibuat untuk
mendapatkan pengetahuan tentang Bisnis Internasional yang merupakan salah satu
materi dalam mata kuliah Pengantar Bisnis. Penulisan ini
dibuat dengan tujuan agar pembaca mampu mengidentifikasi strategi bisnis yang
digunakan dalam bisnis internasional. Penulisan ini akan membahas tentang
hakikat, alasan, tahap-tahap, hambatan bisnis internasional dan perusahaan
multinasional. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan mencari
referensi dari media internet berdasarkan dari sumber yang terpercaya.
1. Hakikat Bisnis Internasional
Bisnis merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk
mendatangkan keuntungan dari segi materi, namun tidak hanya itu bisnis juga
dilakukan dengan tujuan mendapat keuntungan dari segi lainnya, misalkan
kepercayaan, kepuasan diri, aktualisasi diri dan sebagainya. Sedangkan
internasional merupakan suatu cakupan yang tidak hanya terbatas pada satu
daerah atau satu negara saja. dalam internasional melibatkan semua negara,
tidak hanya satu atau dua negara tetapi juga banyak negara di setiap penjuru
benua.
Bisnis Internasional, yaitu suatu yang dilakukan tidak
hanya di dalam negeri saja tetapi dengan melibatkan banyak orang diberbagai
negara. Ini artinya segala bentuk bisnis yang dilakukannya melewati
kegiatan-kegiatan yang ada di batas negara. Proses bisnis yang dilakukannyapun
tidak terbatas hanya kepada penjualan berupa barang-barang saja, tetapi lebih
dari itu terdapat pula jenis industri jasa, periklanan, perbankan, komunikasi,
transportasi dan lain sebagainya.
a.
Perdagangan
Internasional (International Trade)
Dalam perdagangan
internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan
dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi ekspor dan impor tersebut maka timbul neraca perdagangan antar negara
(balance of tread).Suatu Negara dapat memiliki surplus seraca perdagangan atau
devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan
keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar
dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya.
Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang
lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran
kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang
kas masuk dan keluar antar negara disebut neraca pembayaran (balance of
paymnets). Jika neraca pembayaran mengalami surplus, dikatakan bahwa negara
mengalami pertambahan devisa. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit
neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang
dapat dilakukannya dengan negara lain. Jadi, negara tersebut mengalami devisit
neraca pembayaran dan menghadapi pengurangan devisa Negara.
b.
Pemasaran
International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang
merupakan keadaan suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis
dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri.
Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk
memasarkan hasil produksi di luar negeri.Dalam hal ini maka pengusaha akan
terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di
negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan
dapat berupa barang dan/ atau jasa. Transaksi ini dapat ditempuh dengan cara:
·
Licencing
·
Franchising
·
Management
Contracting
·
Marketing
in Home Country by Host Country
·
Joint
Venturing
·
Multinational
Coporation (MNC)
Semua
bentuk transaksi internasional memerlukan transaksi pembayaran yang sering
disebut fee. Negara (Home Country) harus membayar, sedangkan pengirim (Host
Country) memperoleh fee tersebut. Pengertian perdagangan internasional dengan
perusahaan internasional sering dianggap sama, padahal berbeda. Perbedaan utama
terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh
negara sedangkan pemasaran internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan yang menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif, lebih progresif
dibandingkan perdagangan internasional.
2. Alasan
Melaksanakan Bisnis Internasional
1.
Spesialisasi antarbangsa-bangsa : Dalam
hubungan dengan keungulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu maka
suatu negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memprodukan suatu
komoditi yang strategi yaitu:
a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata
benar-benar paling paling.
b. Menitikberatkan pada komoditi yang memiliki kelemahan
paling kecil diantara negara-negara yang lain.
c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau
menguasai komoditi.
KONSEP
KEUNGULAN ABSOLUT : Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut
apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap
produk tersebut.
KONSEP
KEUNGGULAN KOMPARATIF : Konsep Keunggulan
komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam
bisnis internasional. Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk
itu dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk yaitu:
a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih
mahal.
c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang lebih
baik.
e. Tersediannya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya
fasilitas latihan maupun transportasi.
2. Pertimbangan
Pengembangan Bisnis : Pertimbangan yang
mendorong mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun kebisnis
internasional yaitu:
a.
Memanfaatkan
kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu
perusahaan.
b.
Produk tersebut
didalam negeri sudah mengalami tingkat kejenuhan dan bahkan mungkin sudah mengalami
tahap penurunan (decline phase), Persaingan.
c.
Mengembangkan pasar
baru (keluar negeri)
d.
Potensi pasar
internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestik.
3. Tahap-tahap
Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Adapun tahap tersebut
secara kronologis adalah sebagai berikut:
1. Ekspor Insidentil.
2.
Ekspor Aktif.
3.
Penjualan Lisensi.
4.
Franchising.
5.
Pemasaran diluar Negeri
6.
Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
1. EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENTAL EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk kedalam dunia
bisnis internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu
keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil.
2. EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap ini perusahaan negeri sendiri
mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu.
3. PENJUALAN LISENSI (LICENSING)
Tahap ini Negara pendatang menjual
lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima.
4. FRANCHISING
Tahap berikutnya mrupakan tahap yang
lebih aktif lagi yaitu perusahaan disuatu negara menjual tidak hanya lisensi
atau merek dagangannya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya
termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya. Dan
lain-lain. Bentuk Franchise yang pada saat ini populer dinegara kita dan juga
dinegara lain yaitu:
a. Manajemen sistem yang
sudah teruji.
b. Memiliki nama yang
sudah terkenal dan populer.
c. Performance Record
yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
a. Biaya tinggi untuk
mendapatkan Franchise.
b. Keputusan bisnis akan
dibatasi oleh Franchitor.
c. Sangat dipengaruhi oleh
kegagalan dari bentuk Franchise lain.
5. PEMASARAN DI LUAR NEGERI
Bentuk ini memerlukan intensitas
manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang
(Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan
manajemen pemasaran bagi produknya itu dinegara asing (Home Country).
6. PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGERI (TOTAL
INTERNASIONAL BUSINNES)
Tahap yang terakhir adalah tahap yang
paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap “
produksi dan pemasaran luar negeri “ Tahap ini juga disebut sebagai “ Total
Internaional Business” Bentuk inilah yang menimbulkan MNC atau Multy National
Corporation yaitu perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing
datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala
modalnya lalu melakukan prosese produksi di Negeri itu, kemudian menjual hasil
produksinya itu di Negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi
Negara sedang berkembang karena dalam bentuk ini Negara penerima tidak perlu
menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada
umumnya Negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.
4. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Ada
beberapa faktor yang dapat menjadi hambatan dalam melakukan perdagangan
internasional. Faktor-faktor penghambat perdagangan internasional adalah
sebagai berikut :
1.
Tidak
Amannya Suatu Negara. Amannya suatu negara
merupakan pertimbangan terjadinya perdagangan internasional . Jika negara
memiliki kondisi yang aman maka para pedagang akan mendekat namun jika tidak
maka pedagang akan beralih ke negara yang lebih aman. Faktor keamanan yang
memengaruhi para pedagang untuk melakukan perdagangan internasional
2.
Kebijakan
Ekonomi Internasional oleh Pemerintah. Beberapa
kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran perdagangan
internasional. Contohnya, pembatasan jumlah impor, pungutan biaya impor/ekspor
yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.
3.
Tidak
Stabilnya Kurs Mata Uang Asing. Kurs
mata uang asing yang tidak stabil membuat para eksportir maupun importir
mengalami kesulitan dalam menentukan
harga valuta asing. Kesulitan dari hal tersebut berdampak pula terhadap harga
penawaran maupun permintaan dalam perdagangan.
5. Perusahaan
Multinasional
Suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara
internasional melakukan operasinya di beberapa negara, biasa di sebut
Multinasional Corporations. Era globalisasi yang melanda dunia dimana dalam
kondisi tidak ada satu Negara akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang
dilakukan negara lain, sehingga dengan cara cepat dalam waktu yang bersamaan
kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap negara di dunia.
Seolah olah tidak ada batas – batas antara negara yang satu dengan negara yang
lain. Kebutuhan akan barang – barang konsumsi atau kehidupan sehari – hari
cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain.
Kecenderungan untuk adanya kesamaan yang mendorong perusahaan untuk beroperasi
secara internasional perusahaan yang akan mencoba untuk mencari tempat pabrik
guna memproduksikan barang – barang yang paling murah kemudian dipasarkan
keseluruh penjuru dunia sehingga akan lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang
lebih tinggi. Adanya batasan – batasan ekspor impor antar negara mendorong
suatu perusahaan untuk memproduksi barang di negeri sendiri dan menjual di
negeri luar. Dengan cara itu pembatasan ekspor – impor tidak berlaku lagi
baginya.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa Bisnis Internasional mencakup perdagangan
internasional, pemanufakturan antar negara juga industri jasa di berbagai
bidang. Selain adanya kegiatan-kegiatan dalam proses transaksi antar negara,
dalam bisnis internasional juga dikenal jenis perusahaan yang turut mendukung akan
kelancaran bisnis tersebut. Contoh perusahaan ini adalah perusahaan
multinasional yang merupakan sebuah perusahaan dengan mempunyai cabang di
banyak negara.
REFERENSI